Pages

Kurikulum Pendidikan

Definisi

Dalam bahasa Inggris, kurikulum disebut dengan curriculum yang artinya adalah rencana pelajaran. Asal muasal kata ini adalah dari bahasa latin, yaitu currere yang berarti berlari cepat, maju dengan cepat, menjalani dan berusaha untuk. Tidak sedikit ahli ataupun organisasi yang mencoba mendefinsikan kurikulum ini secara terminologi. Berikut ini beberapa pengertian yang dirangkum oleh tim penulis dari berbagai sumber:

  1. kurikulum adalah pernyataan mengenai tujuan (MacDonald; Popham)
  2. kurikulum adalah suatu rencana tertulis (Tanner, 1980).
  3. kurikulum adalah perangkat pendidikan yang merupakan jawaban terhadap kebutuhan dan tantangan masyarakat (Olivia, 1997:60).
  4. kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. (Wikipedia)
  5. Kurikulum adalah semua pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan secara individu ataupun secara kelompok, baik di sekolah maupun di luar sekolah. (Kerr, J. F, 1968)
  6. Kurikulum adalah usaha menyeluruh yang dirancang oleh pihak sekolah untuk membimbing murid memperoleh hasil pembelajaran yang sudah ditentukan. (Inlow, 1966)
  7. kurikulum adalah semua pengalaman yang dirancang dan dikemukakan oleh pihak sekolah. (Neagley dan Evans, 1967)
  8. Kurikulum adalah dokumen tertulis yang mengandung isi mata pelajaran yang diajar kepada peserta didik melalui berbagai mata pelajaran, pilihan disiplin ilmu, rumusan masalah dalam kehidupan sehari-hari. (Beauchamp, 1968)
  9. Kurikulum adalah kumpulan kursus ataupun urutan pelajaran yang sistematik. (Good V. Carter, 1973)
  10. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. (UU No. 20 Tahun 2003)
  11. Dalam www.ppk.kpm.my/definasi.htm dinyatakan “… suatu program pendidikan yang termasuk kurikulum dan kegiatan kokurikulum yang merangkumi semua pengetahuan, kemahiran, norma, nilai, unsure kebudayaan dan kepercayaan untuk membantu perkembangan seseorang murid dengan sepenuhnya dari segi jasmani, rohani, mental dan emosi serta untuk menanam dan mempertingkatkan nilai moral yang diingini dan untuk menyampaikan pengetahuan.” Hal ini tercantum pada Akta Pendidikan 1996 [Peraturan-peraturan (Kurikulum Kebangsaan) Pendidikan 1997]
  12. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. (Depertemen pendidikan nasional, UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL)
  13. Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar di perguruan tinggi. (Pasal 1 Butir 6 Kepmendiknas No.232/U/2000 tentang Pedoman PenyusunanKurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa. Sumber: www.kopertis4.or.id)
  14. Kurikulum adalah semua kegiatan belajar yang direncanakan dan dipandu oleh sekolah, baik yang dilaksanakan secara kelompok maupun individu, di lingkungan sekolah maupun di luarnya. Pendekatan kurikulum dapat dilakukan secara teori maupun praktik:
    1. Sebagai pengetahuan yang disampaikan
    2. Sebagai usaha untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pada diri siswa - produk.
    3. Sebagai proses.
      (quoted in Kelly 1983: 10; see also, Kelly 1999) Sumber: www.ciast.gov.my/backup/malay
  15. Kurikulum yakni bahwa konsep kurikulum dapat diklasifikasikan ke dalam empat jenis pengertian yang meliputi: (1) kurikulum sebagai produk; (2) kurikulum sebagai program; (3) kurikulum sebagai hasil yang diinginkan: dan (4) kurikulum sebagai pengalaman belajar bagi peserta didik. (Beane dkk 1986). Sumber: www.mail-archive.com/ppi@freelists.org/msg29777.html
  16. ‘Kurikulum’ dalam bahasa Latin mempunyai kata akar ‘curere’. Kata ini bermaksud ‘laluan’ atau ‘jejak’. Secara yang lebih luas pula maksudnya ialah ‘jurusan’ seperti dalam rangkai kata jurusan peperangan’. Perkataan’kurikulum’ dalam bahasa Inggris mengandungi pengertian ‘jelmaan’ atau ‘metamorfosis’. Paduan makna kedua-dua bahasa ini menghasilkan makna bahawa perkataan kurikuluin’ ialah ‘laluan dan satu peringkat ke satu peningkat’. Perluasan makna ini memberikan pengertian ‘kurikulum’ dalam perbendaharaan kata pendidikan bahasa Inggeris sebagai jurusan pengajian yang diikuti di sekolah. (Kliebard, 1982). Sumber: www.karyanet.com.my/knet/ebook
  17. Kurikulum adalah suatu perencanaan untuk mendapatkan keluaran (out7 comes) yang diharapkan dari suatu pembelajaran.Perencanaan tersebut disusun secara terstrukturuntuk suatu bidang studi, sehingga memberikan pedoman dan instruksi untuk mengembangkan strategi pembelajaran (Materi di dalam kurikulum harus diorganisasikan dengan baik agar sasaran (goals) dan tujuan (objectives) pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai. (Grayson 197). Sumber www.kopertis4.or.id
  18. Kurikulum merupakan gagasan pendidikan yang diekpresikan dalam praktik. Dalam bahasa latin, kurikulum berarti track atau jalur pacu. Saat ini definisi kurikulum semakin berkembang, sehingga yang dimaksud kurikulum tidak hanya gagasan pendidikan tetapi juga termasuk seluruh program pembelajaran yang terencana dari suatu institusi pendidikan. (Harsono 2005). Sumber: www.kopertis4.or.id
  19. Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pembelajaran serta metode yang digunakan sebagai pedoman menyelenggarakan kegiatan pembelajaran (Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 725/Menkes/SK/V/2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan di bidang Kesehatan). 
  20. Kurikulum adalah serangkaian mata ajar dan pengalaman belajar yang mempunyai tujuan tertentu, yang diajarkan dengan cara tertentu dan kemudian dilakukan evaluasi (Badan Standardisasi Nasional SNI 19-7057-2004 tentang Kurikulum pelatihan hiperkes dan keselamatankerja bagi dokter perusahaan). Sumber: www.bsn.or.id/SNI
  21. kurikulum dapat diartikan sebagai pengajian di sekolah dengan mengambil kira kandungan dari masa lampau hingga masa kini. Pembentukan kurikulum menekankan kepetingn dan keperluan masyarakat.(John Dewey 1902;5 dalam bukunya ‘The Child and The Curriculum’). Sumber: www.metos2004.250free.com/curriculum/kurikulum.htm
  22. Kurikulum dapat diartikan keseluruhan pengalaman, yang tak terarah dan terarah, terumpu kepada perkembangan kebolehan individu atau satu siri latihan pengalaman langsung secara sedar digunakan oleh sekolah untuk melengkap dan menyempurnakan pendedahannya. Konsep beliau menekankan kepada pemupukan perkembangan individu melalui segala pengalaman termasuk pengalaman yang dirancangkan oleh sekolah. (Frank Bobbit 1918, dalam buku ‘The Curriculum’)
  23. Kurikulum sebagai a plan for learning, yakni sesuatu yang direncanakan untuk dipelajari oleh siswa. Sementara itu, pandangan lain mengatakan bahwa kurikulum sebagai dokumen tertulis yang memuat rencana untuk peserta didik selama di sekolah (Hilda Taba ;1962 dalam bukunya "Curriculum Development Theory and Practice). Sumber: www.depdiknas.go.id/jurnal
  24. Menurut Hasan Kurikulum bersifat fleksibilitas mengandung dua posisi. Pada posisi pertama berhubungan dengan fleksibilitas sebagai suatu pemikiran kependidikan bagi diklat. Dengan demikian, pada posisi teoritik yang harus dikembangkan dalam kurikulum sebagai rencana. Pengertian kedua yaitu sebagai kaidah pengembang kurikulum. Terdapatnya posisi pengembang ini karena adanya perubahan pada pemikiran kependidikan atau pelatihan. (S. H. Hasan, 1992). Sumber:  www.depdiknas.go.id/jurnal/35

Komponen

Salah satu fungsi kurikulum ialah sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan yang pada dasarnya kurikulum memiliki komponen pokok dan komponen penunjang yang saling berkaitan dan berinteraksi satu sama lainnya dalam rangka mencapai tujuan tersebut. Komponen merupakan satu sistem dari berbagai komponen yang saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya, sebab kalau satu komponen saja tidak ada atau tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Para ahli berbeda pendapat dalam menetapkan komponen-komponen kurikulum. Ada yang mengemukakan 5 komponen kurikulum dan ada yang mengemukakan hanya 4 komponen kurikulum. Untuk mengetahui pendapat para ahli mengenai komponen kurikulum berikut Subandiyah (1993: 4-6) mengemukakan ada 5 komponen kurikulum, yaitu: 
  1. komponen tujuan; 
  2. komponen isi/materi; 
  3. komponen media (sarana dan prasarana); 
  4. komponen strategi dan; 
  5. komponen proses belajar mengajar.
Sementara Soemanto (1982) mengemukakan ada 4 komponen kurikulum, yaitu: 
(1) Objective (tujuan); 
(2) Knowledges (isi atau materi); 
(3) School learning experiences (interaksi belajar mengajar di sekolah) dan; 
(4) Evaluation (penilaian). 

Pendapat tersebut diikuti oleh Nasution (1988), Fuaduddin dan Karya (1992), serta Nana Sudjana (1991: 21). Walaupun istilah komponen yang dikemukakan berbeda, namun pada intinya sama yakni: 
(1) Tujuan; 
(2) Isi dan struktur kurikulum; 
(3) Strategi pelaksanaan PBM (Proses Belajar Mengajar), dan: 
(4) Evaluasi.


Fungsi
Kurikulum dalam pendidikan memiliki beberapa fungsi sebagai berikut: 
  1. Fungsi kurikulum dalam rangka mencapai tujuan pendididkan
    Fungsi kurikulum dalam pendidikan tidak lain merupakan alat untuk mencapai tujuan pendididkan.dalam hal ini, alat untuk menempa manusia yang diharapkan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Pendidikan suatu bangsa dengan bangsa lain tidak akan sama karena setiap bangsa dan Negara mempunyai filsafat dan tujuan pendidikan tertentu yang dipengaruhi oleh berbagai segi, baik segi agama, idiologi, kebudayaan, maupun kebutuhan Negara itu sendiri. Dengan demikian, dinegara kita tidak sama dengan Negara-negara lain, untuk itu, maka: 
    1. Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, 
    2. Kurikulum merupakan program yang harus dilaksanakan oleh guru dan murid dalam proses belajar mengajar, guna mencapai tujuan-tujuan itu, 
    3. kurikulum merupakan pedoman guru dan siswa agar terlaksana proses belajar mengajar dengan baik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
  2. Fungsi Kurikulum Bagi Sekolah yang Bersangkutan
    Kurikulum Bagi Sekolah yang Bersangkutan mempunyai fungsi sebagai berikut: 
    1. Sebagai alat mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan 
    2. Sebagai pedoman mengatur segala kegiatan sehari-hari di sekolah tersebut, fungsi ini meliputi: 
      1. Jenis program pendidikan yang harus dilaksanakan
      2. Cara menyelenggarakan setiap jenis program pendidikan 
      3. Orang yang bertanggung jawab dan melaksanakan program pendidikan.
  3. Fungsi kurikulum yang ada di atasnya 
    1. Fungsi Kesinambungan Sekolah pada tingkat atasnya harus mengetahui kurikulum yang dipergunakan pada tingkat bawahnya sehingga dapat menyesuaikan kurikulm yang diselenggarakannya. 
    2. Fungsi Peniapan Tenaga Bilamana sekolah tertentu diberi wewenang mempersiapkan tenaga guru bagi sekolah yang memerlukan tenaga guru tadi, baik mengenai isi, organisasi, maupun cara mengajar.
  4. Fungsi Kurikulum Bagi Guru
    Guru tidak hanya berfungsi sebagai pelaksana kurikulum sesuai dengan kurikulum yang berlaku, tetapi juga sebagai pengembanga kurikulum dalam rangaka pelaksanaan kurikulum tersebut.
  5. Fungsi Kurikulum Bagi Kepala Sekolah
    Bagi kepala sekolah, kurikulum merupakan barometer atau alat pengukur keberhasilanprogram pendidikan di sekolah yang dipimpinnya. Kepala sekolah dituntut untuk menguasai dan mengontrol, apakah kcegiatan proses pendidikan yang dilaksanakan itu berpijak pada kurikulum yang berlaku.
  6. Fungsi Kurikulum Bagi Pengawas (supervisor)
    Bagi para pengawas, fungsi kurikulum dapat dijadikan sebagai pedoman, patokan, atau ukuran dan menetapkan bagaimana yang memerlukan penyempurnaan atau perbaikan dalam usaha pelaksanaan kurikulum dan peningkatan mutu pendidikan.
  7. Fungsi Kurikulum Bagi Masyarakat
    Melalui kurikulum sekolah yang bersangkutan, masyarakat bisa mengetahui apakah pengetahuan, sikap, dan nilaiserta keterampilan yang dibutuhkannya relevan atau tidak dengan kuri-kulum suatu sekolah.
  8. Fungsi Kurikulum Bagi Pemakai Lulusan
    Instansi atau perusahaan yang mempergunakan tenaga kerja yang baik dalamarti kuantitas dan kualitas agar dapat meningkatkan produktivitas.

Sejarah di Indonesia

Dalam sejarah kurikulum Indonesia telah berulang kali melakukan penggantian kurikulum seperti
  • Tahun 1947-Leer Plan (Rencana Pelajaran), 
  • Tahun 1952-Rencana Pelajaran Terurai, 
  • Tahun 1964-Rentjana Pendidikan, 
  • Tahun 1968-Kurikulum 1968, 
  • Tahun 1975-Kurikulum 1975, 
  • Tahun 1984-Kurikulum 1984, 
  • Tahun 1994 dan 1999-Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999, 
  • Tahun 2004-Kurikulum Berbasis Kompetensi, 
  • Tahun 2006-Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, 
  • Tahun 2013-Kurikulum 2013.


Referensi:
  • Pengertian Kurikulum Menurut Para Ahli. [Online] http://www.pengertianahli.com/2013/09/pengertian-kurikulum-menurut-para-ahli.html. Diakses pada 10 Februari 2014
  • Kurikulum. [Online]. http://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum. Diakses pada 10 Februari 2014
  • Beberapa Pengertian Kurikulum. [Online]. http://destalyana.blogspot.com/2007/09/beberapa-pengertian-kurikulum.html. Diakses pada 10 Februari 2014

No comments:

Post a Comment